Tugas kedua adalah menjaga agar sapi tetap sehat dan ambing tidak rusak. Pelaksanaan pemerahan yang kurang baik, mudah sekali menimbulkan kerusakan pada ambing dan puting karena infeksi mastitis, yang sangat merugikan hasil susu. Dengan menggunakan 2 teknik pemerahan yaitu teknik pemerahan menggunakan mesin perah (teknologi) dan teknik jenis sapi yang ada. Penggunaan semen sapi eksotik harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan bagi sapi-sapi betina resipien IB di antaranya adalah umur, besar badan, frekuensi melahirkan sebelum mengikuti IB, skor kondisi badan dan kesehatan calon induk. Calving interval dari induk sapi bali di Karangasem. Berdasarkan data pada Tabel 2, sebanyak 70% induk sapi bali menunjukkan calving interval yang baik yaitu 12-14 bulan. Namun ada 15% yang calving interval yang lebih dari 14 bulan. Hal ini pada umumnya disebabkan karena kurang tepatnya waktu pelaksanaan IB, akibat dari berahi tidak teramati

Keadaan induk sapi sudah 6 jam mengalami perejanan tanpa disertai adanya kelahiran. Pemeriksaan palpasi perektal ditemukan kaki belakang fetus melipat ke kepala fetus di jalan kelahiran. Kantung amnion sudah pecah dan disertai oleh keluarnya intestin fetus. Penanganan dilakukan melalui bedah sesar, namun setelah fetus berhasil dikeluarkan

Penanganan Anestrus Pasca Beranak Sapi Perah Dengan Implan Progesterone Intravagina Di Kelompok Tani Ternak Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang September 2019 Jurnal Pengembangan Penyuluhan
Biasanya, kasa akan dibuka sekitar seminggu setelah melahirkan. Anda bisa mandi seperti biasa. Namun, hindari menggosok terlalu keras area sekitar kasa. Ini karena cara itu bisa saja menyebabkan pembentukan celah sehingga air bisa masuk. Artikel Lainnya: 7 Perubahan Fisik yang Muncul Pasca Melahirkan. 2. Pencegahan Infeksi Pascamelahirkan

Pembelian Ternak Sapi Perah dan Kambing Perah secara Online Penanganan, Pelaporan, dan Koordinasi PMK Nasional 0812-8634-5622, 0812-8634-5633 Lain-Lain

Penerapan teknologi inseminasi buatan (IB) menggunakan semen sapi eksotik sering menyebabkan gagal bunting, abortus, disokia dan gangguan kelahiran lainnya. Akibatnya adalah sering terjadi kawin berulang, kerugian dari sisi tenaga, biaya dan waktu,
involusi uterus atau pemulihan kondisi organ reproduksi induk setelah melahirkan hingga induk siap kembali untuk proses reproduksi selanjutnya. Lebih lanjut Prentice (2006) mengambarkan hubungan antara lamanya VWP dengan kerugian ekonomi pada sapi perah. 3. Gambar 2. Pengaruh lama Voluntary Waiting Periode (VWP) dengan rata-rata kerugian
3fjAX.
  • rxx015csop.pages.dev/452
  • rxx015csop.pages.dev/577
  • rxx015csop.pages.dev/663
  • rxx015csop.pages.dev/909
  • rxx015csop.pages.dev/741
  • rxx015csop.pages.dev/254
  • rxx015csop.pages.dev/939
  • rxx015csop.pages.dev/686
  • rxx015csop.pages.dev/513
  • rxx015csop.pages.dev/214
  • rxx015csop.pages.dev/126
  • rxx015csop.pages.dev/910
  • rxx015csop.pages.dev/138
  • rxx015csop.pages.dev/143
  • rxx015csop.pages.dev/625
  • penanganan induk sapi pasca melahirkan