Renungantentang dan untuk Bangsanya (1979). "Di antara kami, mulai dari saya, kami tinggalkan semua adat sopan-santun (yang kaku). Perasaan kami sendiri yang harus mengatakan kepada kami sejauh mana cita-cita ingin bebas kami boleh bergerak," tulis Kartini dalam suratnya. Kartini memberi gambaran kepada Stella betapa ketatnya tata krama di
Kaligrafi Allah. Foto FreepikAs Sami termasuk ke dalam 99 Asmaul Husna atau nama-nama Allah SWT yang mulia. Mengutip dari Understand Quran, As Sami artinya mendengar, memperhatikan, dan Asmaul Husna, As Sami diartikan sebagai Yang Maha Mendengar. Allah menyebut nama-Nya yang agung ini dalam beberapa ayat Alquran, salah satunya dalam surat Fushilat ayat 36 yang berbunyi وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُWa immā yanzagannaka minasy-syaiṭāni nazgun fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-'alīm“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia adalah As-Samii’ Dzat yang Maha mendengar dan Al-’Aliim Dzat yang Maha Mengetahui.” QS. Fushilat [41] 36.Makna As Sami dalam Asmaul HusnaAs Sami mengacu pada kesempurnaan dan totalitas pendengaran Allah yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Pendengaran Allah meliputi semua suara yang ada di alam semesta ini, termasuk bisikan. Allah SWT berfirman “Janganlah kamu berdua khawatir. Sesungguhnya Aku beserta kamu berdua. Aku mendengar dan melihat.” QS. Thaaha [20] 46. As Sami. Foto Islamic ChannelKeagungan Allah SWT ini dialami sendiri oleh Rasulullah SAW. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah Radhiyallahuanha bertanya kepada Rasulullah SAW adakah hari yang lebih berat dari perang menjawab, “Aku telah mengalami kesulitan-kesulitan dari kaum-mu, dan kesulitan yang paling berat yang pernah aku alami dari mereka adalah peristiwa di hari Aqobah. Ketika itu aku mendatangi Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kulal, tetapi dia tidak memenuhi ajakanku. Kemudian aku pergi dengan perasaan yang susah”. Nabi Muhammad SAW kemudian bertemu Malaikat Jibril. Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan penolakan mereka terhadap ajakanmu. Dan Allah mengirim malaikat penjaga gunung-gunung kepadamu, untuk kamu perintahkan sekehendak hatimu berkaitan dengan mereka umatmu”. Para malaikat penjaga gunung-gunung juga mengatakan bahwa Allah mendengar semua kejadian yang menimpa Rasulullah. "Ya Muhammad, Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu. Aku adalah Malaikat penjaga gunung-gunung. Rabbmu mengutusku kepadamu untuk memenuhi perintahmu. Apakah yang kamu kehendaki? Jika engkau kehendaki, akan kutimbun mereka dengan dua gunung”. Rasulullah bersabda kepadanya, “Bahkan yang kuharapkan, semoga Allah mengeluarkan dari sulbi-sulbi mereka orang-orang yang beribadah kepada Allah semata tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” HR. Al Bukhâri, no. 3231; Imam Muslim, 1795.Hikmah Mengimani Asmaul Husna As Sami Ilustrasi hikmah mengimani as sami. Foto ShutterstockMengimani bahwa Allah SWT adalah As Sami atau Maha Mendengar membawa sejumlah manfaat, di antaranya yaitu Memahami Kesempurnaan Allah SWT Dengan mengimani sifat mendengar Allah, umat Islam secara otomatis mengakui keagungan dan kesempurnaan-Nya. Dalam surat Asy-Syura ayat 11, Allah berfirman “Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah As-Samii’ Dzat yang Maha mendengar dan Al-Bashiir Dzat yang Maha melihat.”Salah satu tugas seorang muslim adalah menjaga lisan. Lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang. Meskipun seseorang berbicara dengan sembunyi-sembunyi, Allah SWT tetap mendengarnya. “Apakah mereka mengira, bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya Kami mendengar, dan utusan-utusan malaikat-malaikat kami selalu mencatat di sisi mereka.” QS. Az-Zukhruf [43] 80. Semakin Bersemangat untuk Berdoa Kepada Allah Allah mendengar setiap doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya. Dalam surat Shafir ayat 60, Allah SWT bersabda “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” QS. Ghafir 60.
Kaliini kita akan menengok sebuah kisah-kisah menarik tentang sebuah maaf dan pengampunan. Bahkan hati yang paling keras sekalipun bisa memaafkan di detik-detik terakhir. Seperti kisah-kisah di bawah ini. 1. Tidak Jadi Dihukum Gantung Karena Ibu Korban Memaafkannya. Tidak mudah bagi seorang ibu, memaafkan orang yang membunuh buah hati tercintanya. Oleh Abu Abdillah Anton Purbalingga Di antara asmaul husna adalah as-Sami’ dan al-Bashir yang mengandung sifat as-Sam’u Maha Mendengar dan al-Bashar Maha Melihat. Allah Ta’ala menyebut kedua nama ini dalam beberapa ayat, di antaranya لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” QS. Asy-Syura 11 Syaikh as-Sa’dy rahimahullah menafsirkan ayat di atas {وَهُوَ السَّمِيعُ} لجميع الأصوات، باختلاف اللغات، على تفنن الحاجات. {الْبَصِيرُ} يرى دبيب النملة السوداء، في الليلة الظلماء، على الصخرة الصماء، ويرى سريان القوت في أعضاء الحيوانات الصغيرة جدا، وسريان الماء في الأغصان الدقيقة. وهذه الآية ونحوها، دليل لمذهب أهل السنة والجماعة، من إثبات الصفات، ونفي مماثلة المخلوقات. وفيها رد على المشبهة في قوله {لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ} وعلى المعطلة في قوله {وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ} “As-Sami’ Allah Maha Mendengar seluruh suara, meski berbeda bahasa dan bermacam-mcam kebutuhan. Sedangkan al-Bashir Allah Maha Melihat langkah semut kecil yang hitam di malam yang gelap gulita di atas batu yang keras. Dan juga melihat aliran makanan dan air dalam tubuh hewan-hewan yang sangat kecil. Ayat ini dan semisalnya merupakan dalil bagi madzhab ahlus sunnah wal jama’ah dalam penetapan sifat-sifat Allah dan menafikan penyerupaan dari makhluk-makhluk. Pada ayat ini pula terdapat bantahan kepada kelompok musyabbihah yang menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya dengan perkataan-Nya, “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Allah.” Dan bantahan kepada kelompok mu’athilah yang menolak/mengingkari nama-nama Allah, yaitu pada perkataan-Nya, “Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” Tafsir as-Sa’di surat asy-Syura 11 Pada ayat yang lain, Allah Ta’ala berkata إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا “Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberikan pengajaran kepada kalian. Sungguh Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” QS. An-Nisa 58 Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata أَيْ سَمِيعًا لِأَقْوَالِكُمْ، بَصِيرًا بِأَفْعَالِكُمْ “Yakni Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Melihat perbuatan-perbuatan kalian.” Tafsir Ibnu Katsir surat an-Nisa 58 Dalam hadits Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu anhu, beliau berkata كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَكُنَّا إِذَا أَشْرَفْنَا عَلَى وَادٍ، هَلَّلْنَا وَكَبَّرْنَا ارْتَفَعَتْ أَصْوَاتُنَا، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، فَإِنَّكُمْ لاَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا، إِنَّهُ مَعَكُمْ إِنَّهُ سَمِيعٌ قَرِيبٌ، تَبَارَكَ اسْمُهُ وَتَعَالَى جَدُّهُ “Kami dahulu bersama Nabi shallallahu alaihi wa sallam, apabila kami menaiki lembah, maka kami mengucapkan tahlil dan takbir dengan suara yang tinggi. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Wahai manusia kasihanilah diri kalian, karena kalian tidaklah menyeru Dzat yang tuli atau jauh, akan tetapi Dia bersama kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Dekat. Maha Barakah nama-Nya dan Maha Tinggi keagungan-Nya.” HR. Al-Bukhari no. 2992 Makna as-Sami’ dan al-Bashir Syaikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah berkata, “Makna as-Sami’ adalah Maha Mendengar seluruh suara-suara bagaimanapun samarnya. Allah Maha Mendengar yang tampak ataupun yang tersembunyi. Sedangkan al-Bashir adalah Maha Melihat seluruh apa yang dilihat, seperti manusia, jin, warna, dll. Bagaimanapun kecilnya dan jauhnya.” Syarh al-Aqidah al-Wasitiyah Meluruskan Akidah Kaum Muslimin Penjelasan tentang kelirunya orang yang menafsirkan as-Sami dan al-Bashir dengan ilmu. Bahwasanya Allah subhanahu wa ta’ala mendengar dengan pendengaran-Nya dan melihat dengan penglihatan-Nya, sebagaimana hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu أن النبي – صلى الله عليه وسلم – يَقْرَأُ هَذِهِ الْآيَة {إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا} فَوَضَعَ إِصْبَعَهُ عَلىَ عَيْنَيْهِ وَإِبْهَامَهُ عَلىَ أُذُنَيْهِ “Nabi shallallahu alaihi wa sallam membaca ayat Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Melihat.’ Lalu beliau meletakkan jari telunjuknya pada kedua matanya dan ibu jarinya pada dua telinganya.” HR. Abu Dawud no. 4728 dan dishahihkan oleh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Sunan Abi Dawud Imam al-Baihaqi rahimahullah menjelaskan hadits di atas, “Maksud isyarat yang diriwayatkan dalam hadits ini adalah menegaskan sifat mendengar dan melihat pada Allah Ta’ala. Maka Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengisyaratkan pada tempat mendengar dan melihat kita untuk menetapkan sifat mendengar dan melihat bagi Allah Ta’ala. Karena jika makna mendengar dan melihat adalah ilmu, niscaya Nabi shallallahu alaihi wa sallam akan mengisyaratkan kepada hati, karena hatilah tempat ilmu pada kita.” Al-Asma was Shifat 462/1 Ini adalah bantahan kepada sebagian kelompok al-Asya’irah, karena Imam al-Baihaqi yang memiliki pemahaman al-Asya’irah rahimahullah membantah mereka. Mereka menjadikan pendengaran dan penglihatan Allah sebagai ilmu-Nya terhadap apa yang didengar dan dilihat. Ini merupakan tafsir yang salah. Karena sesungguhnya orang yang tuli mengetahui keberadaan suara-suara, akan tetapi tidak mendengarnya. Seorang yang buta juga tahu jika di depannya ada orang lain, bangunan, dan diapun mengetahui ada langit dan bumi, namun dia tidak melihat itu semua. Meski demikian, dia tetap sebagai “orang yang tuli atau buta”. Buah Mengimani Nama as-Sami’ dan al-Bashir Di antara buah mengimani nama as-Sami’ dan al-Bashir adalah akan menumbuhkan sikap muraqabah merasa diawasi oleh Allah, karena apa yang dilakukannya pasti dingar dan dilihat oleh Allah. Sehingga seorang hamba selalu mawas diri dan mempertimbangkan segala langkah yang akan ia tempuh dalam gerak-geriknya. Hal ini akan membuahkan takwa pada diri seorang beriman. Mudah-mudahan yang sedikit ini bermanfaat dan menjadi amal shalih untuk kami dan pembaca sekalian. Semoga Allah senantiasa menjaga kami dari segala macam kejelekan dan mengokohkan kami di atas kebenaran, wallahu alam. Sebuah potret persaudaraan yang mengharukan menghiasi dunia maya akhir-akhir ini. Nama sepasang saudara Conner dan Cayden Long menjadi pusat perhatian dunia karena ikatan persaudaraan mereka yang kukuh dan menyentuh. Conner adalah anak berusia 9 tahun. Meski masih kecil, namun hatinya sangat tulus dan menyayangi saudara lelakinya
As-Sami’ السَّمِيعُ adalah salah satu Asma’ullah al-Husna. Allah l menyebut nama-Nya yang Agung ini dalam beberapa ayat Al-Qur’an semisal dalam firman-Nya“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” asy-Syura 11“Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan perkaranya kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” al-Mujadilah1
Search Kisah Doktor Hamidah. Pengertian Roman Menurut Para Ahli, Ciri-Ciri, Jenis dan Contoh Roman Lengkap - Roman adalah salah satu jenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskan perbuatan pelaku menurut watak dan isi jiwa masing-masing "Yang penting bagi saya, ( perceraian ) mengajarkan value tentang pentingnya kejujuran menjadi diri kita apa adanya Saya
1. Al-Alim Al-Alim artinya Maha Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt. Bahkan, peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. Luar biasa, bukan? Agar lebih yakin perhatikan firman Allah Swt. وَعِندَهُۥ مَفَاتِحُ ٱلْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَآ إِلَّا هُوَ ۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ ۚ وَمَا تَسْقُطُ مِن وَرَقَةٍ إِلَّا يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِى ظُلُمَٰتِ ٱلْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا يَابِسٍ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ "Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya pula, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata Lauh Mahfudz" QS. al-An’am/ 659 Subhanallah, luar biasa! Perlu kalian ketahui bahwa Allah Swt. menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya, agar kalian dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt. sangat menyukai orang yang rajin mencari ilmu pengetahuan dan mengamalkannya. Perilaku yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al-Alim adalah kita harus terus-menerus mencari ilmu-ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan merenungi ciptaan-Nya. Tapi ingat! Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu harus tetap rendah hati. Seperti pohon padi, semakin berisi semakin merunduk. 2. Al-Khabir Al-Khabir artinya Mahawaspada, mengetahui perkara yang tersembunyi. Allah Swt. menciptakan milyaran makhluk dengan berbagai ragamnya. Semuanya diketahui oleh Allah dengan detail, penuh kecermatan dan kewaspadaan, baik secara lahir maupun batin. Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa Allah Mahawaspada. Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknnya. Dalam at-Taubah/916 Allah Swt. berfirmanوَٱللَّهُ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ “... dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” QS. at-Taubah/9 16 Perilaku yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahawaspada adalah hendaklah kita harus waspada dan cermat terhadap apa yang kita lakukan atau yang akan kita lakukan. Kita harus waspada dan cermat dalam melaksanakan kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang waspada akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian hari. 3. As-Sami’ As-Sami’ artinya Maha Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Hal ini sesuai dengan firman-Nyaوَٱللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ ”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS. al-Baqarah/2256 Perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar adalah kita harus berupaya agar segala yang kita ucapkan merupakan perkataan yang baik dan berguna, karena kita meyakini bahwa Allah selalu mendengar segala yang kita ucapkan. Bahkan yang masih terbesit di dalam hati pun, di dengar oleh Allah Swt. As-Sami’ juga bisa diteladani dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai generasi muslim kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian harus terus berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk, yanh hak dan yang batil. 4. Al- Basir. Al- Basir artinya maha melihat. Allah maha melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah Swt melihat apa saja yang ada dilangit dan di bumi, bahkan seluruh alam semesta ini di pantau, sebagaimana firman Allah ٱللَّهَ يَعْلَمُ غَيْبَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَٱللَّهُ بَصِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ “Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” QS. al-Hujurat/4918 Perilaku yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt. Kita diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah. Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan. Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan tentang memahami makna al-Asma’u al-Husna Al-Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al- Basir. Semoga kita bisa mengamalkan sifat Allah Swt Al-Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al- Basir dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin. Sumber buku siswa Pendidikan Agama Islam kelas VII SMP, Kementerian Pendidikan dan Kebudayan. Kunjungilah selalu semoga bermanfaat. Aamiin.
Mengingatkebanyakan anime menyajikan cerita fantasi dan fiktif yang jika dipikir tidak mungkin terjadi di dunia manusia. Eits, jika begitu, maka kamu salah besar. Sama halnya dengan film yang tidak jarang mengangkat dari kisah nyata, anime pun demikian. Beberapa anime populer berikut rupanya terinspirasi dari kisah nyata, lho.
Mamanosz Al alim, artinya Allah maha mengetahuial alim, artinya Allah maha besaras-sami, artinya Allah maha mendengaral-basir, artinya Allah maha melihatcerita yang merepresentasikan tentang-tentang sifat-sifat Allah tersebut dapat disimak dalam kisah Nabi Yusuf dalam surah Yusuf; bagaimana yusuf dibuang oleh saudaranya, bagaimana dia difitnah oleh perempuan yang memeliharanya, dan bagaimana kemudian Yusuf menjadi petinggi kerajaan hingga dapat bertemu kembali dengan Ya'qub, bapaknya. 8 votes Thanks 15
Search Kisah Doktor Hamidah. Tadi setelah dari pengadilan saya kasih tahu dan ke makamnya," jelas Hamidah dilansir dari keepo Aspek ini sama pentingnya dengan aspek lainnya, bahkan ada beberapa pengusaha menganggap justru aspek inilah yang paling utama untuk dianalisis karena dari aspek ini tergambar jelas hal-hal yang berkaitan dengan keuntungan perusahaan, sehingga merupakan salah satu Jakarta - Allah SWT memiliki 99 nama yang indah dan mulia yang disebut Asmaul Husna. Salah satunya adalah As Sami'.Diriwayatkan dalam hadits Bukhari & Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Allah mempunyai 99 nama, seratus kurang satu; barang siapa memahaminya akan masuk surga," HR. Bukhari & MuslimNama-nama itu juga disebutkan dalam al-A'raf ayat 180 وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَArtinya "Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."Menurut tafsir Kemenag, ayat tersebut menceritakan tentang nama-nama agung yang sesuai dengan sifat-sifat Allah SWT. Asmaul Husna ini diartikan sebagai nama-nama Allah yang paling baik, paling luas, dan paling dalam Sami' السَّمِيعُ = Maha MendengarSyekh Tosun Bayrak Al-Jerrahi dalam bukunya Asmaul Husna menerangkan, Allah SWT adalah Maha Mendengar. Dia mendengar semua yang terucap, yang terlintas di pikiran, dirasakan oleh hati, suara dedaunan yang tertiup angin, langkah kaki semut, bahkan atom yang bergerak dalam ruang hampa Sami' merupakan sifat kesempurnaan karena memiliki lawan kata tuli yang berarti sifat kekurangan. Kesempurnaan terbagi menjadi dua, mutlak, dan mutlak tidak memiliki ketergantungan terhadap apapun. Tidak tergantung pada alat, keadaan, atau batasan. Sementara itu, kesempurnaan relatif merupakan lawan katanya. Yakni bergantung pada alat, keadaan, dan SWT mempunyai kemampuan mendengar tak terbatas atau kesempurnaan mutlak. Segala hal yang terjadi di alam semesta yang tidak bisa didengar oleh manusia sekalipun, akan terdengar Sami' disebutkan dalam Al Quran dalam beberapa surat. Di antaranya Thaha ayat 46, Fussilat ayat 36, Al-Baqarah ayat 127, Ali Imran ayat 35, Al-Maidah ayat 76, Al-An'am ayat 13 dan masih banyak لَا تَخَافَآ ۖ إِنَّنِى مَعَكُمَآ أَسْمَعُ وَأَرَىٰArtinya "Allah berfirman "Janganlah kamu berdua khawatir, sesungguhnya Aku beserta kamu berdua, Aku mendengar dan melihat." Thaha 46وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُArtinya "Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Fussilat 36Sahabat hikmah, mempelajari sifat-sifat Allah SWT seperti As Sami' akan menambah kecintaan kita terhadap kekuasaan dan keagungan-Nya. nwy/nwy Search Kisah Doktor Hamidah. Tiada yang mustahil asalkan diri mahu berubah, sekali gus mengubah nasib hidup Baca Juga: Hari Ini Korban Meninggal Dunia Gempa Sulbar Bertambah Jadi 91 Jiwa "Bapak sudah tahu, Masitoh kakak saya meninggal dunia Gambar Dato' Hamidah yang bertanda anak panah sebelah Duta ini kisah nyata saya 00 "Allah menghendaki kemudahan pada kamu dan tidak mahu kesukaran ke
Suggest a tale Do you think the best tale is still missing? Paste in a link and let us now.
AlQashash: 83). Orang-orang yang sombong adalah orang-orang yang tinggi hati di muka bumi. Ketinggian hati ini mendorong mereka untuk merusak tanaman, hewan, dan semua yang ada di muka bumi. Ajaran-ajaran Ilahiyah dalam jumlah yang banyak lagi melimpah melarang kesombongan, takabur, dan tinggi hati.
Allah Maha Mendengar sehingga tak ada sesuatupun yang bisa kita sembunyikan dari pendengaran Allah Swt.. Begitu pula Allah Swt. menciptakan makhluk-Nya dengan pendengaran yang luar biasa hebatnya. Saat Usaid bin Hudhair membaca Al-Quran. Tiba-tiba kuda miliknya meronta-ronta dan sangat beringas. Sampai tali tambatannya terputus. Usaid heran dan langsung menghentikan bacaannya. Kuda itupun tampak diam. Kemudian Usaid pun melanjutkan kembali bacaannya. Anehnya, lagi-lagi si kuda kembali beringas dan meronta-ronta lagi. Usaid pun kembali menghentikan bacaannya dan si kuda pun mendadak ikut diam. Ternyata menurut Rasul Saw., kenapa kuda itu bertingkah seperti itu. Karena pada saat itu datang para malaikat ke tempat itu. Mereka ingin ikut mendengar Usaid yang sedang membaca Al-Qur?an. Tamat Pesan moral Biasakan membaca Al-Qur?an setiap hari agar dimuliakan Allah Swt. Keterangan Nama sifat asmaul husna As-SamiiArtinya Maha Mendengar The Hearer of AllPenjelasan sifat Allah Maha Mendengar segala sesuatu yang terbersit di dalam benak setiap makhluk-Nya, sehingga Allah memiliki nama asmaul husna Malaikat Mendengarkan Bacaan Al-Quran Abadikan hartamu dengan donasi sedekah jariyah membantu kemajuan berkhidmat untuk umat. Klik di sini Sumber dan Kontributor Naskah Kak Nurul IhsanIlustrasi Uci Ahmad SanusiDesain layout Yuyus RusamsiPenerbit Thursina, Bandung, Indonesia Cloud Hosting Partner Jasa Penerbitan BukuNaskah/Ilustrasi/Komik/Layout Desain/CetakWA 0815 6148 165Telp 022 87824898e-mail cbmagency25 Raden Mochtar III, No. 126, Sindanglaya,Bandung, Jawa Barat 40195 Kak Nurul Ihsan adalah Inisiator Gerakan Indonesia Cerdas Literasi, Ketua Yayasan Sebaca Indonesia, Founder owner jasa penerbitan buku CBM Studio, serta Kreator 500 buku anak yang sudah aktif berkarya sejak 1991 hingga sekarang.
Search Kisah Doktor Hamidah. 00 "Allah menghendaki kemudahan pada kamu dan tidak mahu kesukaran ke atas dirimu" (Surah al-Baqarah, ayat 185) Penulis menghuraikan permasalahan ini berserta contoh dan membicarakan pelbagai perkara lain lagi berkenaan kesesuaian hukum mengikut waktu dan keadaan setempat Anak jalanan, Khairul Amri, et al "Kami sempat berbual-bual tentang kisah silam seniman agung

Jakarta As Sami artinya Allah Maha Mendengar. As-Sami adalah salah satu dari 99 nama Allah SWT. Nama ini berasal dari kata Arab "sama", yang berarti "mendengar". Oleh karena itu, As-Sami sering diterjemahkan sebagai "Yang Maha Mendengar" atau "Yang Mendengar Semua". Dalam Islam, nama ini dikaitkan dengan kemampuan Allah untuk mendengar segala sesuatu, baik yang dibisikkan atau diucapkan dengan suara keras Al-Qur'an yang merupakan kitab suci umat Islam menekankan pentingnya berkomunikasi dengan Allah melalui doa dan permohonan. Muslim percaya bahwa Allah mendengar semua doa mereka, apakah itu diucapkan dengan keras atau dibisikkan dalam hati, dan bahwa Dia menjawab mereka dengan cara-Nya sendiri dan pada waktu-Nya sendiri. Keyakinan ini memberi umat Islam rasa nyaman dan kepastian bahwa Allah selalu mendengarkan mereka. Arti As Sami Adalah yang Maha Mendengar, Ketahui Peristiwa, Hikmah, dan Cara Mengamalkannya As Sami Artinya Yang Maha Mendengar, Simak Pula Hikmah Mengimaninya As Sami Artinya Allah Maha Mendengar, Ini Penjelasannya dalam Al-Qur'an dan Hadits Nama As-Sami juga mengingatkan umat Islam untuk memperhatikan apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka mengatakannya. Muslim didorong untuk menggunakan kata-kata mereka untuk mencari bimbingan dan berkah Allah, untuk meminta pengampunan atas dosa-dosa mereka, dan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas berkah dalam hidup mereka. Lebih lengkapnya tentang makna dari As Sami artinya Allah Maha Mendengar, berikut ini telah rangkum dari berbagai sumber tentang makna As Sami artinya Allah Maha Mendengar beserta dengan dalil-dalilnya, Senin 27/3/2023.Memasuki bulan suci ramadhan, umat islam berlomba-lomba memperbanyak ibadah dan amal kebaikan. Berikut sejumlah amalan ramadhan sesuai sunnah kata ucapan tahun baru Islam Photo by Sofiane Dougheche on PixabayAs-Sami berasal dari Akar Bahasa Arab yaitu kata sin-mim-ayn س م ع, yang memiliki konotasi bahasa Arab klasik berikut ini mendengar, mendengarkan, menerima, menerima, diberi tahu, memperhatikan, memperhatikan, memperhatikan mengerti artinya. Nama Allah As-Sami ditetapkan dalam Al-Qur'an. Sejauh ini, kita telah membahas sifat-sifat tentang kehendak, kuasa, pengetahuan, kekuatan, dan kemampuan-Nya. Selanjutnya, kita fokus pada sifat pendengaran dan penglihatan Allah. Tapi perhatikan ini bukan untuk antropomorfisasi sifat-sifat Allah. Allah menegaskan bahwa penglihatanNya tidak seperti penglihatan kita. Pendengarannya jauh lebih besar daripada pendengaran kita. Imam Al-Ghazali menulis, "Dia mendengar tanpa organ pendengaran atau telinga, sebagaimana Dia bertindak tanpa anggota badan dan berbicara tanpa lidah; dan pendengarannya bebas dari kecelakaan yang bisa menimpanya." Kita belajar bahwa Allah dekat dengan kita semua, dan Dia selalu mendengarkan. Tidak ada kekurangan dalam persepsi-Nya. Dia mendengar semua, bahkan jika itu tersembunyi. Dia tahu apa yang dirasakan oleh hati. Jadi, apa pun yang anda inginkan, berdoalah dan mintalah dari Allah Yang Maha Kuasa. Tidak ada batasan dan tidak ada yang tidak dapat Dia penuhi. Atribut ini juga sebagai pengingat jika Anda membutuhkan seseorang untuk diajak bicara, Dia akan selalu ada untuk mendengar dari hamba-Nya. Kita tidak harus pergi ke rumahnya Kaabah hanya untuk dekat Tentang As Sami Artinya Allah Maha MendengarAda beberapa ayat dalam Al Quran yang menyebutkan sifat Allah As-Sami, atau kemampuan-Nya untuk mendengar segala sesuatu. Berikut beberapa contohnya Surat Al-Baqarah Ayat 186 وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ Artinya Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. Ayat ini menyoroti kedekatan Allah dengan hamba-hamba-Nya dan kesediaan-Nya untuk menjawab doa dan permohonan mereka. Ini menekankan pentingnya berpaling kepada Allah pada saat dibutuhkan dan mengandalkan sifat-Nya yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Surat Al-A’raf Ayat 180 وَلِلَّهِ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ فَٱدْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا۟ ٱلَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِىٓ أَسْمَٰٓئِهِۦ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ Artinya Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam menyebut nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. Ayat ini mendorong umat Islam untuk menggunakan nama-nama Allah, termasuk As-Sami, saat berdoa dan mencari pertolongan-Nya. Ia juga memperingatkan agar tidak menyimpang dari pemahaman yang benar tentang sifat-sifat dan nama-nama Allah. Surat Al-An’am Ayat 117 إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ مَن يَضِلُّ عَن سَبِيلِهِۦ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِٱلْمُهْتَدِينَ Artinya Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang orang yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang mendapat petunjuk. Ayat ini menyoroti sifat Allah yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui, menekankan bahwa Dia mengetahui sepenuhnya orang-orang yang tersesat dari jalan-Nya dan orang-orang yang dibimbing oleh-Nya. Ini menggarisbawahi kemampuan Allah untuk mendengar dan menjawab doa hamba-hamba-Nya, serta pengetahuan-Nya tentang pikiran dan niat terdalam mereka. Secara keseluruhan, ayat-ayat ini dan ayat-ayat lain yang serupa menekankan pentingnya bersandar pada sifat Allah yang maha mendengar dan mencari petunjuk dan pertolongan-Nya dalam semua aspek kehidupan. Mereka juga menggarisbawahi pentingnya menggunakan nama dan sifat Allah dalam doa dan ibadah, dan menjaga pemahaman yang benar tentang sifat Husna LainnyaAsmaul Husna adalah serangkaian 99 nama yang digunakan dalam Islam untuk merujuk kepada Allah. Nama-nama ini digunakan untuk memuji dan menghormati sifat-sifat Allah yang mulia dan agung. Setiap nama memiliki arti dan makna yang dalam, dan memberikan gambaran tentang sifat-sifat Allah yang luar biasa. Berikut ini adalah daftar 99 nama Asmaul Husna beserta artinya Ar-Rahman Yang Maha Pengasih Ar-Rahim Yang Maha Penyayang Al-Malik Yang Maha Merajai Al-Quddus Yang Maha Suci As-Salam Yang Maha Memberi Kesejahteraan Al-Mu'min Yang Maha Memberi Keamanan Al-Muhaimin Yang Maha Memelihara Al-'Aziz Yang Maha Perkasa Al-Jabbar Yang Maha Memaksa Al-Mutakabbir Yang Maha Megah Al-Khaliq Yang Maha Pencipta Al-Bari' Yang Maha Melepaskan ciptaan-Nya Al-Musawwir Yang Maha Membentuk Rupa Al-Ghaffar Yang Maha Pengampun Al-Qahhar Yang Maha Memaksa Al-Wahhab Yang Maha Pemberi Karunia Ar-Razzaq Yang Maha Pemberi Rezeki Al-Fattah Yang Maha Pembuka Rahmat Al-'Alim Yang Maha Mengetahui segala sesuatu Al-Qabid Yang Maha Menyempitkan makhluk-Nya Al-Basit Yang Maha Melapangkan rezeki, hidayah, dan sebagainya Al-Khafid Yang Maha Merendahkan makhluk-Nya Ar-Rafi' Yang Maha Meninggikan derajat Al-Mu'izz Yang Maha Memuliakan Al-Mudzill Yang Maha Menghinakan As-Sami' Yang Maha Mendengar Al-Bashir Yang Maha Melihat Al-Hakam Yang Maha Menetapkan segala urusan Al-'Adl Yang Maha Adil Al-Latif Yang Maha Lembut Al-Khabir Yang Maha Mengetahui segala sesuatu Al-Halim Yang Maha Penyantun Al-'Azim Yang Maha Agung Al-Ghafur Yang Maha Pengampun Asy-Syakur Yang Maha Menghargai segala amal kebaikan Al-'Aliyy Yang Maha Tinggi Al-Kabir Yang Maha Besar Al-Hafizh Yang Maha Memelihara Al-Muqit Yang Maha Mengatur Al-Hasib Yang Maha Membuat Perhitungan Al-Jalil Yang Maha Mulia Al-Karim Yang Maha Pemurah Ar-Raqib Yang Maha Mengawasi Al-Mujib Yang Maha Mengabulkan Al-Wasi' Yang Maha Luas Al-Hakim Yang Maha Bijaksana Al-Wadud Yang Maha Mengasihi Al-Majid Yang Maha Mulia dan Agung Al-Ba'ith Yang Maha Membangkitkan Asy-Syahid Yang Maha Menyaksikan Al-Haqq Yang Maha Benar Al-Wakil Yang Maha Memelihara Al-Qawiyy Yang Maha Kuat Al-Matin Yang Maha Kokoh Al-Waliyy Yang Maha Melindungi Al-Hamid Yang Maha Terpuji Al-Muhsi Yang Maha Mencatat Al-Mubdi' Yang Maha Memulai Al-Mu'id Yang Maha Mengembalikan Al-Muhyi Yang Maha Menghidupkan Al-Mumit Yang Maha Mematikan Al-Hayy Yang Maha Hidup Al-Qayyum Yang Maha Berdiri Sendiri Al-Wajid Yang Maha Menemukan Al-Majid Yang Maha Mulia Al-Wahid Yang Maha Tunggal As-Samad Yang Maha Diperlukan Al-Qadir Yang Maha Berkuasa Al-Muqtadir Yang Maha Berkuasa Mutlak Al-Muqaddim Yang Maha Mendahulukan Al-Mu'akhkhir Yang Maha Mengakhirkan Al-Awwal Yang Maha Awal Al-Akhir Yang Maha Akhir Az-Zahir Yang Maha Nyata Al-Batin Yang Maha Ghaib Al-Wali Yang Maha Memerintah Al-Muta'ali Yang Maha Tinggi Al-Barr Yang Maha Membalas At-Tawwab Yang Maha Penerima Taubat Al-Muntaqim Yang Maha Menuntut Balas Al-'Afuww Yang Maha Pemaaf Ar-Ra'uf Yang Maha Penyayang Malikul Mulk Yang Maha Penguasa Kerajaan Al-Muqsit Yang Maha Adil Al-Jami' Yang Maha Mengumpulkan Al-Ghani Yang Maha Kaya Al-Mughni Yang Maha Mencukupkan Al-Mani' Yang Maha Mencegah Ad-Darr Yang Maha Menimbulkan Kesusahan An-Nafi' Yang Maha Memberi Manfaat An-Nur Yang Maha Bercahaya Al-Hadi Yang Maha Menunjukkan Jalan Al-Badi' Yang Maha Pencipta dari Tiada Al-Baqi Yang Maha Kekal Al-Warith Yang Maha Pewaris Ar-Rasyid Yang Maha Pandai As-Sabur Yang Maha Sabar Al-Ghaffar Yang Maha Pengampun Ash-Shakur Yang Maha Menghargai. Itulah 99 nama Asmaul Husna yang diakui oleh umat Islam dan diyakini memiliki arti dan keistimewaan masing-masing. Semoga dengan mempelajari Asmaul Husna, kita semakin dekat dengan Allah SWT dan semakin bersemangat untuk mengagungkan-Nya dalam kehidupan sehari-hari. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

PuF6JL9.
  • rxx015csop.pages.dev/325
  • rxx015csop.pages.dev/967
  • rxx015csop.pages.dev/742
  • rxx015csop.pages.dev/759
  • rxx015csop.pages.dev/374
  • rxx015csop.pages.dev/647
  • rxx015csop.pages.dev/19
  • rxx015csop.pages.dev/798
  • rxx015csop.pages.dev/905
  • rxx015csop.pages.dev/656
  • rxx015csop.pages.dev/181
  • rxx015csop.pages.dev/209
  • rxx015csop.pages.dev/247
  • rxx015csop.pages.dev/130
  • rxx015csop.pages.dev/738
  • cerita nyata tentang as sami